Langsung ke konten utama

Mengenal Fungsi dan Jenis Kawat Las

elektroda atau lebih populer dengan sebutan kawat las

Elektroda atau lebih populer dengan sebutan kawat las, adalah sebuah batang logam penghantar arus litrik yang berfungsi sebagai pembakar untuk menghasilkan busur menyala pada proses pengelasan. Elektroda ini adalah salah satu peralatan las yang perlu dipersiapkan dengan baik. Anda pun harus benar-benar memahami tentang masing-masing fungsi dan jenis kawat las tersebut.

Jenis dan Fungsi Elektroda/ kawat las

Secara umum, elektroda dibagi menjadi dua jenis/kelompok berdasarkan selaput pelindungnya, yaitu:
  1. Elektroda salutan/berselaput
  2. Elektroda polos
Untuk lebih memahami pembahasan kali ini, kami akan mencoba membahas terlebih dahulu tentang jenis kawat las/elektroda salutan/berselaput.

Elektroda Salutan/Berselaput

Yang dimaksud dengan elektroda berselaput, yaitu kawat las yang dilapisi salutan (flux). Bahan pelapis atau pelindung ini dibuat dari bahan kimia khusus dengan percentase berebeda-beda, disesuaikan pula dengan jenis pengelasannya. Bahan kima tersebut misalnya, selulosa, kalium karbonat, titanium dioksida, oksida besi, kalium oksida mangan, koalin, besi silikon, serbuk besi, besi mangan, dan lain-lain.

Baca juga: Kode Kawat Las yang Harus Anda Mengerti Sebelum Membeli

Cara melapisi kawat las dengan lapisan Flux ini, yaitu denga cara di destrusi, penyemprotan, maupun pencelupan. Ketebalan selaput (flux) berkisar antara 70% dan 50% dari diameter elektroda, tergantung juga dengan jenis selaputnya.

Sistem Kerja dan Cara Penyimpanan Elektroda Berselaput (flux)

Saat proses pengelasan, seleput yang melindungi elektroda akan turut mencair, kemudian menghasilkan gas CO2. Fungsinya yaitu sebagai pelindung busur menyala, cairan las, dan benda kerja, yakni melindungi dari O2 dan N yang dihasilkan dari pparan udara luar. Pengaruhnya cukup besar, yaitu dapat mempengaruhi sifat mekanik benda kerja.

Di mana kita bisa melihat selaput (flux) setelah proses pengelasan? Yaitu pada sambungan benda kerja yang terlihat menempel seperti cairan membeku.

Apabila diharuskan untuk membuka bungkus Elektroda salutan, sebaiknya disimpan dalam suhu rungan 15 derajat lebih tinggi dari suhu uadara luar, seperti di dalam oven atau kabinet pemanas.

Mengapa sedimikian apik? Karena salutan yang melapisi elektroda tersebut sangat peka terhadap kelembaban. Efeknya, apabila dibarkan lembab akan menyebabkan:
  • Busur menjadi tidak stabil
  • Sulit sekali dinyalakan, karena salutan mungkin sudah terkelupas
  • Menghasilkan percikan yang berlebihan
  • Menghasilkan asap yang tidak wajar (berlebihan)

Jenis Kawat Las SMAW

Salah satu elektroda berselaput yang biasa digunakan tukang las pada umumnya, yaitu jenis kawat las SMAW. Terdapat dua bagian dan fungsi yang berbeda dari jenis elektroda yang satu ini, yaitu:
1. Pada bagian lapisan (flux) elektroda. Fungsinya:
  • Melindungi kontaminasi udara luar pada saat logam dalam keadaan cair
  • Memberikan gas perlindungan pada logam yang dilas
  • Membentuk lapisan (terak) untuk melapisi logam yang dilas dari oksidasi udara selama proses pendinginan
  • Mensegah proses pendinginan supaya tidak terlau cepat membeku
  • Tidak sulit untuk dinyalakan
  • Mengontrol stabilitas busur menyala
2. Pada bagian inti elektroda, fungsinya yaitu sebagai penghantar arus listrik dan juga merupakan bahan tambah. Pembuatan bahan tambah ini yaitu dari logam jenis ferro dan non-ferro, contohnya seperti baja paduan, aluminium, kuningan, baja karbon, dan lain-lain.

Fungsi dan jenis kawat las SMAW bermacam-macam pula, tergantung cara penggunaan dan material benda kerjanya. Misal jenis elektroda baja lunak. Kesamaanya terdapat pada bahan pembuatannya. Sementara letak perbedaanya yaitu pada lapisan elektroda (flux). Sebagai contoh saja, berikut dua jenis kawat SMAW yang umum dipakai:

Baca juga: Kawat Las Listrik Kegunaan Keunggulan dan Daftar Harganya

1. E7015, E7016, dan E7018

Elektroda ini mengandung hydrogen yang rendah, yakni kurang dari 0,5%. Biasanya jenis elektroda ini digunakan untuk pengelsan sejenis bejana dan pipa yang bertekanan, serta dibutuhkan tenaga ahli untuk proses pengelasannya. Biasanya bengkel fabrikasi dan konstruksi selalu menggunakan elekroda jenis ini.

2. E6010

Kawat las ini memiliki selaput selulosa yang biasa dipakai pada proses pengelasan jenis penembusan logam. Selaput selulosa dengan tingkat kebasahan 5% saat pengelasan berlangsung, akan menghasilkan gas pelindung. Bahkan, jenis kawat las di atasnya (E6011) memiliki kelebihan lain, yaitu mengandung kalium. Fungsinya yaitu membantu menstabilkan busur listrik bila yang dipakainya arus AC.

Demikian penjelasan tentang fungsi dan jenis kawat las secara umum. Untuk mendapatkan produk unggulan, carilah merek kawat las yang sudah banyak digunakan para tukang las untuk pengerjaan kelas industri maupun pabrikan.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Mengelas Plat Tipis Agar Tidak Bolong

Plat besi mempunyai banyak ukuran dan ketebalan mulai dari yang kecil hingga yang paling besar. Biasanya plat besi tertentu mempunyai sifat yang mudah tembus saat di las, oleh karena itu kita harus mengetahui teknik atau cara untuk mengelas besi yang mudah tembus las tersebut. Teknik ini perlu di pelajari agar kita paham mengelas besi tipis yang perlu di lengketkan pada bagian sudut-sudutnya tanpa bolong. Penyebab Plat Besi bolong saat di las. Menurut Ide Bagus Masa Kini Plat besi tipis yang bolong saat di las terjadi karena banyak faktor kesalahan. Mulai dari yang paling sederhana hingga kesalahan yang sangat fatal seperti .Plat besi yang bolong saat di las biasanya terjadi karena banyak faktor seperti berikut ini: 1. Plat tipis yang terlalu lama di las. Saat mengelas plat besi tipis, harus lakukan dengan cepat. Jangan sampai plat sudah lengket tetapi kalian tetap menyalahkan lasnya. Karena berbeda 1-2 detik saja dari lama pengelasan bisa menyebabkan plat besi tipis menjadi bolong ...

Jenis Kawat Las Dan Penggunaanya Untuk Pengelasan

Kawat las berselaput yang digunakan pada Ias busur listrik memiliki ketidaksamaan formasi selaput ataupun kawat Pokok. Pelapisan fluksi pada kawat pokok bisa dengah langkah destrusi, semprot atau celup. Ukuran standard dia­meter kawat pokok dari 1,5 mm sampai 7 mm dengan pan­jang pada 350 sampai 450 mm. Beberapa jenis selaput fluksi pada Kawat las contohnya selulosa, kalsium karbonat (Ca C03), titanium dioksida (rutil), kaolin, kalium oksida mangan, oksida besi, serbuk besi, besi silikon, besi mangan dan lain-lain dengan prosentase yang berlainan, untuk setiap type Kawat las. Tebal selaput kawat las sekitar pada 70% sampai 50% dari diameter kawat las bergantung dari type selaput. Pada saat pengelasan, selaput kawat las ini akan ikut mencair serta membuahkan gas CO2 yang membuat perlindungan cairan las, busur listrik serta beberapa benda kerja pada hawa luar. Hawa luar yang memiliki kandungan O2 serta N akan memengaruhi karakter mekanik dari logam Ias. Cairan selaput yang dimaksud terak...

Penyebab dan Cara Memperbaiki Jarum Mesin Jahit Sering Patah

Mesin Jahit merupakan alat yang sangat membantu manusia untuk menjahit baju karena dengan mesin ini kita dapat menjahit dengan cepat dari pada menjahit manual dengan tangan. Mesin jahit mempunyai banyak jenis dan harga mulai dari mesin jahit portable yang murah hingga mesin jahit reguler yang mahal juga ada. Biasanya harga dari mesin jahit tersebut akan mempengaruhi kualitas dari jahitan mesin jahit tersebut. Penyebab jarum Mesin Jahit sering patah -Jarum yang dibeli stock lama , kemungkinan yang pertama adalah mesin jarum yang lama. Ini artinya kalia membeli satu plastik kecil atau beberapa kumpulan jarum mesin jahit yang sudah lama dan kualitasnya sudah menurun. Saat di test menjahit biasanya jarum tipe ini akan mudah patah dan memang begitu kalian akan terus mengganti dan patah lagi. Solusi untuk masalah ini adalah dengan mengganti mata mesin jahit dengan yang baru, yang berasal dari stock baru. Baca juga:  Harga dan Spesifikasi Mesin Jahit Manual Singer JA2 -Mesin salah posisi...